Kalangan Islam kembali geger dengan keberadaan situs http://indonesia.faithfreedom.org. Situs ini dianggap telah melecehkan Islam. Meski bukan pertama kalinya muncul, situs ini menjadi perhatian serius kelompok Islam.
Pasalnya dalam situs tersebut secara terang-terangan menyebut Nabi Muhammad SAW dan ajarannya telah menyebabkan kesengsaraan umat manusia karena mengajarkan kekerasan. Tak hanya itu dalam artikel-artikelnya situs ini menyimpulkan umat Islam menjadi terbelakang dan kalah bersaing karena ajaran Islam itu sendiri.
Mengejutkan karena situs yang aslinya berbahasa Inggris itu sudah menggunakan bahasa Indonesia dalam mempublikasikan gagasan. Warna Indonesia langsung dapat dirasakan karena begitu masukscroll kedua situs tersebut yang langsung menampilkan video yang berasal dari youtube berjudul "Dai Sejuta Cabul". Ini adalah video ilustrasi tentang KH Zainuddin MZ, dai sejuta umat, yang sempat tersandung kasus pelecehan perempuan dengan artis Aida Saskia.
Lalu ditampilkan "Riwayat Nabi Muhammad" yang isinya semua tentang kejelekan sang nabi. Termasuk kisah Umm Qirfa yang diperintahkan dibunuh oleh Muhammad. Semua video yang diunggah didasarkan pada kebencian mendalam dan tanpa menjelaskan asal muasal tiap peristiwa semasa kenabian. Warna kebencian dan menjadi bahan olok-olokan sedemikian menyolok dalam menggambarkan kehidupan Nabi Muhammad.
Peta situs ini diisi oleh artikel, blogs, buku, forum. Forumnya diikuti oleh 13.315 member. Jika kita berselancar di forum situs ini isu yang paling banyak mengemuka adalah seputar testimoni "mengapa saya murtad". Sedangkan isu lain yang juga banyak disorot adalah soal seks di mata Islam, jihad, Al Qur'an hadits, ka'bah. Situs ini berusaha mengarahkan Islam lekat dengan ajaran kekerasan dengan cara mengubungkan aksi terorisme di berbagai belahan dunia yang dilakukan oleh orang Islam. Secara nyata forum ini ingin mengarahkan pembaca bahwa teroris itu mewakili Islam secara umum.
Awalnya Murtad, Berujung Serangan Balik
Faithfreedom Internasional adalah situs yang didirikan oleh Ali Sina, nama samaran dari pria Iran yang kini bermukim di Kanada. Sejak Ali Sina keluar dari Islam tahun 1994, disebut murtad, situs yang dibuatnya memang dimaksudkan untuk menghentikan penyebaran Islam, mengekspos sifat kekerasan, dan membantu muslim untuk meninggalkan ajarannya.
Sebelum menggunakan nama Faithfreedom, pada tahun 2001 gerakan mereka masih menggunakan nama Rational Thinking. Namun setelah melalui jajak pendapat pengikut, merekapun mengubah namanya menjadi Faithfreedom.
Baik sejak menggunakan nama Rational Thinking maupun setelah memakai nama Faithfreedom tujuan situs ini satu yaitu membuktikan bahwa Islam bukanlah agama damai. Di berbagai negara situs ini telah diblokir terutama di negara yang sebagian besar penduduknya Islam. Namun di Indonesia pemerintah sekarang sepertinya masih gagap. Padahal situs ini di Indonesia sempat diblokir namun di akhir tahun 2008 situs ini muncul kembali. Admin situs ini sangat canggih untuk menghindari blokir. Di bagian depan situs ini juga ditampilkan tutorial anti blokir.
Persoalan memblokir situs memang tidak mudah. Jutaan situs tumbuh dan beranak pinak. Teknologi informasi internet adalah media yang tidak terbatas. Pemerintah di manapun dihadapkan bagaimana mengatasi situs-situs yang mengancam keutuhan bangsa. "Hanya pemerintah yang bisa mengambil tindakan pada situs yang mengancam keutuhan bangsa dengan mempertentangan suku, agama, ras dan antar golongan," ujar Sammy Pangerapan, Wakil Ketua Umum APJII.
Di mata Munarman, juru bicara Front Pembela Islam, situs yang menistakan Islam seharusnya ditindak oleh pemerintah tanpa menunggu delik aduan. "Itu tindak pidana umum, tanpa pengaduan masyarakatpun polisi harus bekerja,"kata Munarman.
Pendiri Jaringan Islam Liberal Ulil Abshar Abdalla juga memiliki kekhawatiran yang sama dengan situs-situs yang menghina Islam. "Situs-situs yang saling menghina satu agama kepada agama lain itu tidak menguntungkan kesepahaman bersama antar umat beragama," kata Ulil.
Sammy Pangerapan menyatakan bukan cuma situs yang menghina Islam saja yang perlu diambil tindakan, situs lain yang menghina agama lain juga harus ditindak. "Itu tidak mudah," ujar Sammy.
Jagat internet adalah laman tak terbatas, celakanya pemahaman pengguna internet terbatas. Internet adalah sumbu yang tak terhingga, sedangkan emosi manusia adalah sumbu pendek yang siap meledak kapan saja. Siapapun pemerintahnya, jenderal polisi dan kepala kejaksaan berganti orang tidak akan pernah bisa memadamkan perang agama di dunia maya.
Diperlukan kedewasaan dengan memperbanyak dialog antar agama, seraya mendorong pemahaman mendalam antar pemeluk agama masing-masing, agar menjadi salah satu cara untuk mengurangi suhu yang kian memanas yang dipicu perang antar agama di dunia maya.
Sumber : http://www.beritasatu.com/
Penulis : Ulin Yusron
Ditulis Oleh : Unknown | Gaptek32
Sobat sedang membaca artikel tentang Heboh Situs Indonesia Yang Menghina Islam. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar